Hindari 7 Kesalahan Memasak Ini agar Makanan Tetap Sehat

BACA JUGA : Ajak Warga Periksa Kesehatan Gratis

Memasak di rumah memang menjadi pilihan yang lebih sehat dan hemat. Namun, kesalahan dalam proses memasak bisa membuat makanan kurang bernutrisi atau bahkan berbahaya bagi kesehatan. Agar tetap sehat, perhatikan beberapa kesalahan umum saat memasak.

7 Kesalahan Memasak yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan:

1. Menggunakan Terlalu Banyak Minyak atau Mentega

Minyak dan mentega sering digunakan untuk menggoreng atau memanggang karena memberikan rasa gurih dan tekstur renyah. Namun, penggunaan berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak dan kalori dalam makanan.

Ahli gizi Mindy Roth menyarankan untuk menggunakan minyak lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat. Sementara itu, Anar Allidina mengingatkan bahwa 1 sendok makan minyak mengandung 120 kalori dan 14 gram lemak, sehingga perlu dikontrol penggunaannya.

2. Memakai Wajan Antilengket Berkualitas Rendah

Wajan antilengket memang praktis, tetapi beberapa jenisnya mengandung bahan kimia PFAS yang bisa terlepas saat dipanaskan dalam suhu tinggi atau jika permukaannya tergores. PFAS dapat memicu gangguan hormon dan meningkatkan risiko penyakit tertentu, termasuk kanker.

Alternatif yang lebih aman adalah menggunakan wajan besi cor, baja antikarat, atau berlapis keramik yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

3. Memilih Minyak Berkualitas Rendah

Minyak murah sering digunakan untuk menghemat biaya, tetapi kandungan nutrisinya sangat rendah. Chef Joseph VanWagner menyarankan untuk memilih minyak berkualitas tinggi, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak alpukat, karena lebih sehat dan memberikan manfaat bagi tubuh.

4. Memasak Sayuran Terlalu Lama

Sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Namun, memasaknya terlalu lama dapat menghilangkan sebagian besar nutrisinya. Mindy Roth menyarankan untuk memasak sayuran dengan api kecil dan tidak terlalu lama agar kandungan gizinya tetap terjaga.

Perhatikan warna sayuran saat dimasak. Jika warnanya terlalu gelap atau pudar, kemungkinan besar nutrisinya telah berkurang.

5. Menambahkan Garam Berlebihan

Mengontrol jumlah garam dalam makanan sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular.

Batas aman konsumsi garam harian adalah 2.300 mg per hari. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kembung, beban kerja ginjal meningkat, dan risiko dehidrasi.

Untuk mengurangi penggunaan garam, gunakan herba dan rempah-rempah alami seperti bawang putih, kunyit, atau perasan lemon sebagai alternatif untuk memberikan rasa pada makanan.

6. Tidak Membersihkan Wajan Besi dengan Benar

Wajan besi cor terkenal karena kemampuannya mempertahankan panas lebih lama. Namun, jika tidak dibersihkan dengan benar, wajan ini bisa berkarat atau kehilangan efektivitasnya.

Chef Julian menyarankan untuk mencuci wajan besi tanpa sabun berlebihan, mengeringkannya di atas kompor panas, lalu melapisinya dengan sedikit minyak agar tetap awet dan tidak mudah rusak.

7. Tertipu Label Makanan Sehat

Banyak produk makanan menggunakan label seperti “vegan”, “bebas GMO”, atau “organik”, yang membuat orang berpikir bahwa produk tersebut sehat. Namun, tidak semua produk dengan label ini benar-benar baik untuk kesehatan.

Chef Julian menyarankan untuk membaca label makanan dengan teliti sebelum membeli. Jika tidak memiliki intoleransi gluten, tidak perlu memilih makanan bebas gluten, karena gluten sebenarnya membantu memelihara keseimbangan mikroflora dalam usus.

Kesimpulan

BACA JUGA :Diskon Servis Motor Honda Spesial Jelang Mudik Lebaran

Kesalahan dalam memasak dapat mengurangi nilai gizi makanan dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Untuk memastikan makanan tetap sehat, gunakan minyak berkualitas, hindari garam berlebih, pilih wajan yang aman, serta masak sayuran dengan cara yang benar.

Dengan memperbaiki kebiasaan memasak, kesehatan tubuh akan lebih terjaga, dan makanan yang dikonsumsi akan memberikan manfaat maksimal.