Medicalnews – Kentang goreng sering menjadi pilihan favorit saat makan di restoran cepat saji. Makanan ini terasa lezat dan praktis. Namun, para ahli gizi menilai kentang goreng sebagai makanan yang berisiko bagi kesehatan.
Kentang Goreng Mengandung Kalori Tinggi
Penulis buku How Not to Eat Ultra-Processed, Nicole Ludlam-Raine, menjelaskan bahwa kentang goreng termasuk makanan ultra-olahan. Makanan ini mengandung karbohidrat olahan, lemak, dan kalori dalam jumlah tinggi.
Saat menggoreng kentang, proses tersebut mengubah kandungan nutrisinya dan menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
“Baca Juga: Tetes Mata Setiap Hari, Aman atau Tidak Penggunaanya?“
Penelitian Mengungkap Risiko Serius
American Journal of Clinical Nutrition melalui Harvard Health Publishing merilis hasil penelitian terkait bahaya kentang goreng. Penelitian ini melibatkan 4.400 orang dewasa dengan usia mendekati lansia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kentang goreng secara rutin meningkatkan risiko kematian. Kandungan lemak jenuh dan garam yang tinggi menjadi penyebab utamanya.
Dampak Negatif bagi Tubuh
Kandungan lemak dan garam pada kentang goreng memicu tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Pola makan tinggi lemak, garam, serta minuman manis meningkatkan risikonya.
Mengonsumsi daging merah secara berlebihan bersamaan dengan kentang goreng juga memperburuk kondisi kesehatan.
Serat Alami Menghilang saat Digoreng
Proses menggoreng memecah serat alami dalam kentang. Hal ini mengubah kandungan sehat menjadi lemak berbahaya.
Nicole Ludlam-Raine menjelaskan bahwa menggoreng meningkatkan kepadatan energi atau kalori per gram kentang. Proses ini juga menghasilkan senyawa berbahaya seperti lemak trans.
Risiko bertambah besar jika minyak yang digunakan adalah minyak bekas pakai.
Proses Persiapan yang Memperburuk Kualitas Kentang
Penjual kentang goreng biasanya memisahkan kulitnya. Setelah memotong dan mencuci kentang, mereka menambahkan gula.
Ahli nutrisi dari Integral Wellness, Caroline Roberts, mengatakan penambahan gula bertujuan memberi warna cokelat keemasan yang menarik. Namun, gula membuat indeks glikemik kentang goreng meningkat.
Indeks glikemik yang tinggi akan menaikkan kadar gula darah lebih cepat. Kondisi ini berpotensi memicu berbagai penyakit serius.
Mengurangi Konsumsi demi Kesehatan
Mengonsumsi kentang goreng sesekali mungkin tidak terlalu berbahaya bagi orang sehat. Namun, mengonsumsi secara rutin dapat berdampak buruk.
Mengganti kentang goreng dengan kentang rebus atau panggang bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
Menambahkan sayuran segar dan mengurangi makanan olahan tinggi garam juga dapat menjaga kesehatan jangka panjang.
“Baca Juga: Cek Kesehatan Remaja Ungkap Masalah Gigi dan Anemia“