Kesehatan Puasa Sebelum Operasi: Alasan Medis Pasien Harus

Puasa Sebelum Operasi: Alasan Medis Pasien Harus

Puasa Sebelum Operasi Alasan Medis Pasien Harus

Medicalnews – Puasa Sebelum Operasi: Puasa sebelum operasi merupakan bagian dari prosedur standar medis. Konsultan ahli gizi Kanikka Malhotra menjelaskan bahwa puasa ini penting karena pasien akan menerima suntikan anestesi. Praktik tersebut dikenal dengan istilah NPO atau Nothing By Mouth.

Saat pasien mendapatkan anestesi, refleks alami tubuh berhenti sementara. Jika lambung masih berisi makanan atau cairan, isi tersebut bisa naik kembali ke tenggorokan. Akibatnya, makanan atau cairan dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi serius seperti tersedak atau pneumonia aspirasi.

Dokter Amit Saraf dari Rumah Sakit Jupiter di India menegaskan bahwa kondisi ini sangat berisiko. Oleh karena itu, menjaga perut tetap kosong sebelum operasi menjadi langkah penting untuk keselamatan pasien.

“Baca Juga: Ciri Awal Gangguan Kesuburan yang Perlu Diwaspadai Perempuan“


Berapa Lama Pasien Harus Puasa?

Puasa berlaku untuk hampir semua jenis operasi, baik besar maupun kecil. Perbedaannya terletak pada lamanya waktu puasa dan kondisi kesehatan pasien.

Menurut panduan dari Cleveland Clinic, pasien sebaiknya tidak makan apa pun setelah tengah malam sebelum operasi. Pasien masih boleh minum air putih pada pagi hari sebelum menjalani tindakan medis.

Dokter bedah umum Diya Alaedeen menjelaskan bahwa proses pencernaan menentukan waktu puasa. Tubuh memerlukan sekitar empat jam untuk mencerna makanan padat dan dua jam untuk cairan. Karena itu, pasien sebaiknya berhenti makan pada tengah malam agar tubuh memiliki waktu cukup untuk mengosongkan lambung sebelum operasi.


Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi?

Air putih dan kopi hitam aman diminum karena tidak mengandung nutrisi yang harus dipecah tubuh. Tubuh menyerap cairan ini dengan mudah tanpa membebani pencernaan.

Sebaliknya, jus buah dan kopi dengan krim mengandung gula serta lemak yang tubuh cerna lebih lama. Minuman tersebut memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan risiko komplikasi saat dokter memberikan anestesi.


Manfaat Puasa untuk Keselamatan Operasi

Puasa tidak hanya mencegah komplikasi selama anestesi, tetapi juga membantu proses pemulihan. Lambung yang kosong memudahkan ahli anestesi mengontrol kondisi tubuh pasien. Selain itu, risiko mual dan muntah setelah operasi juga menurun secara signifikan.

Kepatuhan terhadap aturan puasa dapat memperlancar jalannya operasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien yang disiplin menjalani puasa umumnya mengalami proses pemulihan yang lebih baik dibanding yang tidak mengikuti aturan dengan benar.


Jika Pasien Terlanjur Makan Sebelum Operasi

Jika pasien makan sebelum operasi, dokter menunda prosedur untuk mencegah komplikasi. Dalam keadaan darurat, dokter menilai risiko makanan di perut dan risiko menunda operasi.


Kesimpulan

Puasa sebelum operasi bukan sekadar aturan tanpa alasan. Prosedur ini melindungi pasien dari risiko tersedak, infeksi paru, dan komplikasi anestesi. Dengan mengikuti anjuran dokter, pasien dapat menjalani operasi dengan aman dan meminimalkan risiko pascaoperasi. Disiplin menjalankan puasa menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar bagi keselamatan dan pemulihan tubuh.

“Baca Juga: Hari Kesehatan Mental: Dialog Terbuka Kunci Utamanya“

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post