Medicalnews – Setiap Oktober, dunia memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara. Momen ini mengajak perempuan untuk lebih sadar terhadap kesehatan payudara. Pemeriksaan rutin menjadi langkah penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

Namun, di tengah upaya edukasi, beredar banyak mitos seputar penyebab kanker payudara. Salah satu yang paling sering dibicarakan adalah anggapan bahwa bra berkawat dapat memicu kanker.

“Baca Juga: Diet Intermittent Fasting: Lakukan Cara Aman Menurut Dokter“

Benarkah Bra Berkawat Menyebabkan Kanker Payudara?

Banyak orang percaya bahwa kawat pada bra dapat menekan saluran getah bening di sekitar payudara. Tekanan itu diduga menghambat aliran getah bening dan menyebabkan penumpukan racun yang berujung pada kanker.

Namun, menurut National Breast Cancer Foundation, anggapan tersebut tidak benar. Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bra, baik berkawat maupun tidak, dapat menyebabkan kanker payudara.

Lembaga ini juga menegaskan bahwa mengenakan jenis pakaian tertentu, termasuk bra, tidak berpengaruh terhadap munculnya sel kanker. Begitu pula sebaliknya, tidak memakai bra juga tidak terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Kunci Utama: Kenyamanan dan Kesehatan Payudara

Meskipun bra tidak memicu kanker, pemilihan ukuran yang salah tetap dapat menimbulkan masalah. Bra yang terlalu ketat dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan pembengkakan di area payudara.

Karena itu, penting bagi perempuan untuk memilih bra yang nyaman dan sesuai bentuk tubuh. Bra yang pas membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan mendukung postur tubuh dengan baik.

Pemilihan bra juga sebaiknya disesuaikan dengan aktivitas harian. Misalnya, gunakan bra olahraga ketika berolahraga agar payudara tetap terlindungi dari tekanan berlebih.

Mengenal Kanker Payudara Lebih Dekat

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh dan membentuk tumor di jaringan payudara. Tumor ini bisa berkembang menjadi ganas dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, meski risikonya meningkat pada perempuan berusia di atas 40 tahun. Faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, serta paparan hormon estrogen berlebih juga dapat meningkatkan risikonya.

Bagaimana Kanker Payudara Menyebar di Tubuh?

Kanker payudara menyebar melalui beberapa mekanisme penting. Pertama, sel rusak dapat terus berkembang biak dan membentuk lebih banyak sel abnormal. Sel-sel ini kemudian membentuk massa atau tumor.

Kedua, hormon dan zat kimia tubuh dapat mempercepat pertumbuhan tumor tertentu. Perubahan hormonal yang tidak seimbang bisa memengaruhi perkembangan kanker.

Ketiga, sistem getah bening dan pembuluh darah dapat membawa sel kanker ke bagian tubuh lain. Karena itu, dokter sering memeriksa kelenjar getah bening untuk menentukan tingkat penyebaran penyakit.

Langkah Bijak untuk Mencegah Kanker Payudara

Menjaga kesehatan payudara tidak cukup hanya dengan menghindari mitos. Setiap perempuan perlu melakukan pemeriksaan rutin seperti sadari (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulan.

Selain itu, jalani gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan, berolahraga, dan menghindari stres berlebih. Pemeriksaan mammografi secara berkala juga penting, terutama bagi perempuan berusia di atas 40 tahun.

Kesimpulan: Edukasi Lebih Penting dari Mitos

Mitos tentang bra berkawat dan kanker payudara sebaiknya tidak lagi dipercaya. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara bra dan kanker payudara.

Hal yang paling penting adalah menjaga kesehatan payudara melalui deteksi dini, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat. Dengan pengetahuan yang benar, perempuan dapat melindungi diri dari risiko kanker payudara sejak dini.

“Baca Juga: Terapi Stem Cell dan Secretome Bantu Pulihkan Tulang dan Sendi“