Medicalnews – Sejumlah warga Desa Pagak melaporkan gejala chikungunya dalam sebulan terakhir.
Desa Pagak berada di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Warga merasakan demam tinggi dan nyeri sendi hebat.
Mereka juga mengeluhkan sakit kepala dan badan terasa nyeri.
Penyakit ini menyebar melalui gigitan nyamuk.
Karena itu, warga merasa khawatir dengan kondisi lingkungan.
“Baca Juga: Kapan Anak Siap Masuk Sekolah? Ini Penjelasan Dokter Anak“
Kesaksian Warga yang Menjalani Perawatan
Endang Sulasni menjadi salah satu warga yang terserang chikungunya.
Ia bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Endang menyebut banyak warga mengalami keluhan serupa.
Kasus terbanyak muncul di Dukuh Nyawun RT 1 dan RT 2.
“Keluhannya nyeri tulang, demam tinggi, dan sakit kepala,” ujar Endang.
Ia menyampaikan pernyataan itu pada Jumat, 19 Desember 2025.
Endang menilai jumlah warga terdampak cukup banyak.
Ia memperkirakan ratusan warga merasakan gejala serupa.
Penularan Terjadi di Lingkungan Keluarga
Endang menjelaskan penularan terjadi secara bergantian.
Jika satu anggota keluarga sakit, anggota lain sering ikut terserang.
Gejala awal muncul berupa demam tinggi selama beberapa hari.
Setelah itu, nyeri sendi masih terasa cukup lama.
Warga biasanya berobat secara mandiri.
Mereka mendatangi klinik atau rumah sakit terdekat.
Dinas Kesehatan Lakukan Pengendalian Nyamuk
Chikungunya menyebar melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nyamuk ini juga menjadi penyebab demam berdarah.
Pemerintah kecamatan langsung turun ke lokasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
Petugas melakukan fogging sebanyak dua kali.
Langkah ini bertujuan menekan populasi nyamuk.
Dugaan Sumber Nyamuk dari Genangan Air
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit, Sri Subekti, menyampaikan hasil temuan awal.
Ia menduga genangan air menjadi sumber berkembangnya nyamuk.
Genangan tersebut berada di sekitar pabrik atau rumah pemotongan hewan.
Pengelolaan air di lokasi itu dinilai kurang optimal.
Sri Subekti menyebut warga sebelumnya menyetujui pendirian pabrik.
Namun, lingkungan sekitar perlu pengawasan lebih ketat.
Data Medis dan Klarifikasi Jumlah Kasus
Sri Subekti menegaskan kasus terkonfirmasi tidak terlalu banyak.
Data medis resmi mencatat kurang dari sepuluh orang.
Ia menjelaskan tidak semua demam berarti chikungunya.
Pemeriksaan klinis menjadi penentu utama diagnosis.
Meski begitu, dinas tetap mengambil langkah pencegahan.
Fokus utama berada di RT 06 dan RT 07 dekat lokasi pabrik.
Data Kasus DBD di Kabupaten Sragen
Dinas Kesehatan mencatat 2.264 kasus demam dengue sepanjang 2025.
Periode data berlangsung dari Januari hingga 18 Desember 2025.
Sebanyak 234 kasus termasuk demam berdarah dengue.
Sisanya masuk kategori demam dengue non-DBD.
Hingga akhir tahun, tidak ada laporan kematian.
Semua kasus terkait penyakit akibat nyamuk.
Imbauan Jaga Lingkungan dan PSN
Sri Subekti mengajak semua pihak duduk bersama.
Ia melibatkan pemerintah desa, pengusaha, dan aparat keamanan.
Ia menekankan masalah utama berada pada lingkungan.
Karena itu, kerja bakti rutin menjadi solusi penting.
Warga perlu membersihkan genangan air dan tanaman rimbun.
Mereka juga perlu menguras tempat penampungan air.
Dinas Kesehatan mengimbau warga tetap waspada.
Langkah pencegahan perlu berjalan konsisten, terutama saat musim hujan.
“Baca Juga: Spearmint Alami Dinilai Bantu Redakan Stres dan Fokus“
