Kesehatan Darah Tinggi dan Rendah: Perbedaan Gejala Tekanannya

Darah Tinggi dan Rendah: Perbedaan Gejala Tekanannya

Darah Tinggi dan Rendah Perbedaan Gejala Tekanannya

Medicalnews – Darah Tinggi dan Rendah: Tekanan darah tinggi dan rendah adalah dua kondisi kesehatan berbeda yang sering disalahpahami. Mengetahui perbedaannya penting agar gejalanya tidak tertukar. Hipertensi dikenal sebagai tekanan darah tinggi, sedangkan hipotensi adalah tekanan darah rendah. Kedua kondisi ini sama-sama memerlukan perhatian khusus karena bisa berdampak serius pada kesehatan.

“Baca Juga: 5 Faktor Utama Penyebab Kolesterol Tinggi pada Wanita“

Apa Itu Hipertensi?

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih tinggi. Dalam keadaan ini, darah mendorong dinding arteri terlalu kuat. Akibatnya, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi beberapa kategori. Tekanan darah normal berada di kisaran 120/80 mmHg atau lebih rendah. Tekanan darah tinggi berada di antara 120–129 mmHg untuk angka atas dan di bawah 80 mmHg untuk angka bawah.

Hipertensi stadium 1 terjadi saat tekanan darah berkisar antara 130–139 mmHg atau angka bawah 80–89 mmHg. Hipertensi stadium 2 berada di atas 140/90 mmHg. Tekanan darah yang mencapai 180/120 mmHg atau lebih tinggi menandakan krisis hipertensi dan memerlukan penanganan darurat segera.

Apa Itu Hipotensi?

Hipotensi berbeda dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah lebih rendah dari 90 mmHg. Banyak orang menganggap hipotensi tidak berbahaya, namun faktanya tekanan darah rendah juga dapat mengancam jiwa.

Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba bisa menimbulkan risiko serius. Misalnya, penurunan dari 110 mmHg sistolik ke 90 mmHg sistolik. Perubahan ini bisa menyebabkan pusing hingga pingsan. Dalam kasus ekstrem, hipotensi dapat berkembang menjadi syok yang berbahaya.

Gejala Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Orang sering menyebut hipertensi sebagai pembunuh diam-diam. Sebagian besar penderita tidak menyadari kondisinya karena gejala sering tidak muncul. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahuinya adalah dengan rutin mengukur tekanan darah.

Meski begitu, beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti:

  • Sakit kepala yang berulang
  • Sesak napas
  • Mimisan

Namun, penderita biasanya baru merasakan gejala ini ketika tekanan darah sudah sangat tinggi, dan gejalanya tidak spesifik. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini.

Gejala Hipotensi yang Sering Muncul

Hipotensi biasanya menimbulkan gejala lebih cepat dibandingkan hipertensi. Gejala umum tekanan darah rendah antara lain:

  • Penglihatan kabur atau berkunang-kunang
  • Pusing atau linglung
  • Pingsan
  • Kelelahan berlebih
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mual

Jika tekanan darah turun terlalu rendah, tubuh bisa mengalami syok. Gejalanya meliputi kebingungan, kulit pucat dan lembap, pernapasan cepat dan dangkal, serta denyut nadi lemah dan cepat. Syok membutuhkan perawatan medis segera karena bisa mengancam nyawa.

Pentingnya Mengenali Perbedaan Keduanya

Hipertensi dan hipotensi memiliki penyebab dan risiko berbeda. Hipertensi biasanya berkembang perlahan dan bisa merusak organ tubuh dalam jangka panjang. Sementara itu, hipotensi lebih sering memunculkan gejala langsung yang dapat mengganggu aktivitas harian.

Keduanya sama-sama perlu diperhatikan dengan serius. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin adalah langkah sederhana namun sangat penting. Dengan mengenali tanda awal, penderita bisa segera mencari penanganan medis sebelum terjadi komplikasi.

Kesimpulan: Darah Tinggi dan Rendah

Hipertensi dan hipotensi merupakan dua kondisi berbeda yang sering membingungkan banyak orang. Hipertensi muncul ketika tekanan darah tinggi dan sering tidak menunjukkan gejala. Sebaliknya, hipotensi terjadi ketika tekanan darah rendah dan cepat menimbulkan keluhan seperti pusing atau pingsan.

Keduanya menimbulkan risiko serius jika orang mengabaikannya. Karena itu, seseorang perlu rutin memeriksa tekanan darah dan segera berkonsultasi dengan dokter bila gejala muncul. Dengan penanganan yang tepat, seseorang bisa mencegah komplikasi dan menjaga kualitas hidup tetap baik.

“Baca Juga: Cara Cepat Atasi Asam Lambung Naik di Rumah“

55 thoughts on “Darah Tinggi dan Rendah: Perbedaan Gejala Tekanannya”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post