Kesehatan Hindari Campur Kopi dengan Obat, Ini 5 Efek Berbahaya

Hindari Campur Kopi dengan Obat, Ini 5 Efek Berbahaya

Hindari Campur Kopi dengan Obat, Ini 5 Efek Berbahaya

Medicalnews – Bagi banyak orang, kopi adalah teman wajib di pagi hari. Minuman ini memberi energi tambahan untuk memulai aktivitas. Namun, pertanyaan muncul: apakah aman minum obat bersamaan dengan kopi?

Menurut laporan dari Independent, kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Interaksi tersebut bisa menurunkan efektivitas obat atau justru meningkatkan risiko efek samping. Karena itu, penting untuk memahami bagaimana kafein bekerja terhadap obat tertentu sebelum mengonsumsinya.

“Baca Juga: Gagal Jantung Bisa Ganggu Fungsi Ginjal, Waspadai Risikonya“

Kopi dan Obat Pereda Nyeri

Beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin atau parasetamol, sering mengandung kafein tambahan. Ketika seseorang mengombinasikannya dengan kopi, kafein mempercepat pengosongan lambung dan membuat obat terserap lebih cepat.

Namun, kondisi ini juga meningkatkan risiko efek samping seperti iritasi lambung dan pendarahan. Risiko bisa lebih besar jika seseorang juga mengonsumsi sumber kafein lain. Walaupun belum ada kasus serius yang dilaporkan, dokter tetap menyarankan agar kita berhati-hati.

Kopi dan Obat Flu atau Pilek

Kopi adalah stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Obat flu yang mengandung pseudoefedrin juga memiliki sifat stimulan. Jika dikonsumsi bersamaan, efek stimulan akan meningkat. Akibatnya, seseorang bisa merasa gelisah, mengalami sakit kepala, jantung berdebar, atau kesulitan tidur.

Selain itu, kafein juga bisa menimbulkan interaksi dengan obat ADHD seperti amfetamin. Hal yang sama terjadi pada obat asma seperti teofilin. Struktur kimia obat-obat ini mirip dengan kafein sehingga efek samping bisa meningkat.

Kopi dan Obat Tiroid

Levotiroksin, obat untuk penderita tiroid yang kurang aktif, sangat peka terhadap waktu konsumsi. Penelitian membuktikan bahwa minum kopi terlalu cepat setelah menelan levotiroksin dapat menurunkan penyerapannya hingga setengahnya.

Kafein mempercepat pergerakan usus sehingga tubuh memiliki waktu lebih sedikit untuk menyerap obat. Selain itu, kafein juga dapat mengikat obat di lambung. Akibatnya, efektivitas obat menurun dan gejala tiroid, seperti lelah atau berat badan naik, bisa kembali muncul.

Kopi dan Obat Antidepresan

Interaksi kopi dengan obat antidepresan cukup rumit. Beberapa studi menunjukkan bahwa kafein dapat berikatan dengan obat SSRI, seperti sertralin dan citalopram. Ikatan ini menurunkan penyerapan obat sehingga manfaatnya berkurang.

Sementara itu, antidepresan trisiklik seperti amitriptilin dan imipramin diproses oleh enzim hati yang juga memetabolisme kafein. Karena itu, kopi dapat memperlambat pemecahan obat tersebut. Kondisi ini meningkatkan efek samping dan memperpanjang rasa gelisah akibat kafein.

Kopi dan Obat Jantung

Orang yang mengonsumsi obat untuk tekanan darah atau pengendali irama jantung harus berhati-hati dengan kopi. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sementara, biasanya selama tiga hingga empat jam setelah diminum.

Kondisi ini tentu bisa mengurangi manfaat obat yang seharusnya menstabilkan fungsi jantung. Karena itu, dokter biasanya menyarankan pasien jantung membatasi konsumsi kopi agar obat bekerja maksimal.

Kesimpulan

Kopi memang memberi energi, tetapi tidak selalu cocok diminum bersamaan dengan obat. Interaksi kafein dengan obat nyeri, flu, tiroid, antidepresan, hingga obat jantung dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum minum obat dengan kopi. Dengan memahami interaksi ini, kita bisa tetap menikmati kopi tanpa mengorbankan manfaat obat yang kita konsumsi.

“Baca Juga: Penuntasan Kasus TBC: Dukungan Kolaborasi Pusat dan Daera“

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post