Medicalnews – Tumbuh kembang anak sangat bergantung pada perhatian orangtua. Ada tiga kebutuhan utama yang harus dipenuhi, yaitu Asah, Asih, dan Asuh.
Asah berarti kebutuhan stimulasi, seperti bermain dan berbicara bersama anak. Asih mencakup kebutuhan emosional, misalnya membangun ikatan kepercayaan dengan orangtua. Asuh berkaitan dengan kebutuhan biologis seperti nutrisi, imunisasi, dan perawatan kesehatan.
Ketiga aspek ini harus berjalan seimbang agar tumbuh kembang anak optimal.
“Baca Juga: Cara Sehat Hadapi Musim Kemarau Basah“
Nutrisi Lengkap dengan Mikro dan Makronutrien
Dalam proses tumbuh kembang, nutrisi berperan sangat penting. Nutrisi terbagi menjadi mikronutrien dan makronutrien.
Mikronutrien meliputi vitamin dan mineral yang mendukung fungsi tubuh. Sementara itu, makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat memberikan energi utama. Protein membantu membangun otot. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi.
Semua nutrisi tersebut harus tersedia dalam makanan harian anak.
Pentingnya DHA untuk Otak dan Penglihatan
Salah satu komponen penting dalam makronutrien adalah DHA atau Asam Dokosaheksaenoat. DHA merupakan bagian utama dari otak dan retina.
Jika kebutuhan DHA terpenuhi, maka perkembangan otak anak akan lebih baik. Selain itu, penglihatan mereka juga semakin optimal. Pada usia di atas satu tahun, DHA mendukung kemampuan fokus dan daya ingat.
Oleh karena itu, orangtua harus memastikan anak mendapatkan asupan DHA dari makanan bergizi.
Kesehatan Saluran Pencernaan Menunjang Nutrisi
Nutrisi yang baik tidak akan maksimal jika pencernaan anak tidak sehat. Sekitar 70 persen sistem imun tubuh berada di saluran cerna.
Menurut dr. Melia Yunita, SpA, saluran cerna bukan hanya tempat makanan dicerna. Organ ini juga berperan penting sebagai pusat imun tubuh. Jika saluran cerna sehat, maka nutrisi dapat terserap dengan baik dan daya tahan tubuh anak meningkat.
Sebaliknya, pencernaan yang terganggu membuat anak lebih mudah sakit dan sulit naik berat badan.
Hindari Gula Berlebih pada Anak
Sayangnya, banyak kebiasaan buruk yang merusak kesehatan pencernaan. Konsumsi gula berlebih menjadi salah satunya. Permen, jajanan manis, dan minuman kemasan sering menjadi penyebab utama.
Menurut dr. Melia, gula bersifat merusak metabolisme tubuh. Gula juga memicu peradangan dan merusak lapisan pencernaan. Oleh karena itu, orangtua harus cermat membaca label makanan dan minuman sebelum diberikan pada anak.
Anak di bawah dua tahun bahkan tidak boleh mengonsumsi gula tambahan, termasuk sukrosa.
Pentingnya Menjaga Keseimbangan Mikrobiota
Selain membatasi gula, menjaga keseimbangan mikrobiota usus juga penting. Mikrobiota terdiri dari bakteri baik yang mendukung pencernaan.
Probiotik adalah bakteri baik di saluran cerna. Sementara itu, prebiotik adalah makanan untuk bakteri baik tersebut. Salah satu contoh prebiotik yang bermanfaat adalah oligosakarida.
Dengan kombinasi probiotik dan prebiotik, jumlah bakteri baik dalam usus meningkat. Kondisi ini membuat sistem imun lebih kuat dan pencernaan lebih sehat.
Variasi Makanan untuk Penuhi Nutrisi Anak
Orangtua harus menyesuaikan pemberian nutrisi dengan kapasitas lambung anak. Caranya, sajikan makanan bervariasi agar kebutuhan mikro dan makronutrien tercukupi.
Dengan variasi menu, anak tidak mudah bosan dan tubuhnya mendapatkan nutrisi lengkap. Langkah ini mendukung tumbuh kembang yang optimal sekaligus menjaga kesehatan pencernaan mereka.
Kesimpulan
Tumbuh kembang anak tidak hanya bergantung pada nutrisi, tetapi juga kesehatan pencernaan. Asupan DHA, probiotik, serta prebiotik sangat penting.
Dengan menjaga pola makan sehat dan menghindari gula berlebih, anak akan tumbuh lebih kuat, sehat, dan cerdas.
“Baca Juga: Cegah Diabetes dengan Gaya Hidup Sehat Sehari-Hari“