Medicalnews – Hubungan seksual memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan pasangan suami istri. Sayangnya, dalam kondisi tertentu, aktivitas seksual bisa terhenti. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari gangguan kesehatan, konflik dalam rumah tangga, hingga kesibukan yang padat.

“BACA JUGA : Kunjungan Naik, Okupansi Hotel di Sleman Malah Turun”

Namun, jeda panjang tanpa hubungan seksual dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Perubahan yang bisa terjadi pada tubuh saat Anda lama tidak berhubungan intim.

Ini 6 Dampak Buruk pada Tubuh Anda

1. Mudah Stres
Kurangnya keintiman fisik membuat seseorang kehilangan koneksi emosional dengan pasangannya. Akibatnya, suasana hati mudah terganggu dan stres jadi sulit dikendalikan.

2. Sistem Imun Melemah
Aktivitas seksual secara rutin dapat meningkatkan antibodi imunoglobulin A. Antibodi ini penting untuk melawan infeksi seperti flu dan pilek.

3. Hubungan dengan Pasangan Menjadi Renggang
Pasangan yang jarang berhubungan seks bisa merasa semakin jauh secara emosional. Tanpa keintiman fisik, komunikasi pun ikut menurun.

4. Risiko Kanker Prostat Meningkat
Beberapa studi menunjukkan pria yang jarang ejakulasi lebih berisiko mengalami kanker prostat. Penelitian terhadap 30.000 pria membuktikan bahwa ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan menurunkan risiko kanker dibanding hanya empat kali.

5. Daya Ingat Menurun
Kurangnya aktivitas seksual juga berdampak pada fungsi otak. Seks secara teratur mampu menjaga daya ingat, khususnya pada usia lanjut.

6. Kualitas Tidur Menurun
Seks membantu tubuh melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini berperan dalam memberikan rasa rileks dan membantu tidur lebih nyenyak.

“BACA JUGA : Atasi Nyeri Lutut dan Sendi Tanpa Operasi dalam 10 Hari”

Menjaga hubungan seksual yang sehat dan konsisten bisa memberikan banyak manfaat. Tidak hanya untuk kebahagiaan dalam rumah tangga, tetapi juga untuk kesehatan tubuh dan pikiran Anda secara keseluruhan. Jika Anda merasa kehilangan gairah atau punya masalah dalam hubungan, cobalah berdiskusi terbuka dengan pasangan atau konsultasikan ke profesional.