Medicalnews – Bagi sebagian orang, kesepian mungkin terdengar sepele. Padahal, kesepian bisa menjadi peringatan dini terhadap gangguan kesehatan yang serius. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah, mulai dari penyakit jantung, stroke, demensia, parkinson, hingga obesitas.

BACA JUGA : Nyaris Tewas Usai Makan Daging Babi Hutan Terinfeksi

Dampak Fisik dan Mental Akibat Kesepian Berkepanjangan

Kesepian juga berisiko meningkatkan penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Selain itu, kesepian bisa memicu gangguan makan, depresi, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Kondisi ini bukan sekadar perasaan sementara, tetapi bisa berdampak jangka panjang pada tubuh dan pikiran.

Salah satu tinjauan terbesar pada 2010 menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat dapat meningkatkan peluang hidup hingga 50 persen. Para ahli bahkan menyamakan dampak kesepian dengan merokok 15 batang sehari.

Data Statistik Ungkap Tingginya Tingkat Kesepian

Statistik di Inggris pun mengungkap hal yang memprihatinkan. Kantor Statistik Nasional (ONS) mencatat bahwa 27 persen orang dewasa merasa kesepian secara teratur. Lembaga Age UK juga menemukan bahwa hampir satu juta orang tua merasa kesepian berulang kali, dan lebih dari 4 juta orang lanjut usia hidup sendirian.

Praktisi master Neuro-Linguistik, Jeff Spires, mengatakan banyak orang enggan mengungkapkan rasa kesepiannya. Mereka khawatir dianggap lemah atau menjadi beban. Hal ini membuat jumlah orang yang benar-benar kesepian kemungkinan lebih besar dari data yang tercatat.

Para ahli menyebut kesepian sebagai epidemi kesehatan masyarakat yang terus berkembang. Bahkan, kesepian diprediksi menjadi salah satu penyebab kematian tidak langsung tertinggi di masa depan.

Tanda-Tanda Kesepian yang Perlu Diwaspadai

Kesepian dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Beberapa tanda seseorang mengalami kesepian berat antara lain: menghindari kegiatan sosial, berhenti merawat diri, sulit tidur, serta suasana hati yang terus memburuk.

Menurut National Health Service (NHS), kesepian bisa membuat seseorang merasa cemas, stres, dan kehilangan semangat. Mereka juga menjadi enggan meminta bantuan, karena menganggap kondisinya memalukan.

BACA JUGA : Kasus TBC Anak di Bawah 15 Tahun Meningkat Tajam

Laporan Age UK 2024 menunjukkan bahwa stigma tentang kesepian memperparah situasi. Banyak orang kehilangan rasa percaya diri dan tidak menyadari bahwa mereka butuh pertolongan.

Mengenali dan mengakui kesepian adalah langkah awal untuk mencegah dampak buruknya. Dukungan sosial dan komunikasi yang terbuka dapat menjadi kunci menjaga kesehatan mental dan fisik.