Medicalnews – Dislokasi Bahu: Pertandingan tinju Superstar Knockout Vol. 3 antara El Rumi dan Jefri Nichol berlangsung singkat namun menarik perhatian publik. Untuk kedua kalinya, El berhasil mengalahkan Jefri di atas ring. Duel ini hanya berlangsung selama 38 detik. Pertandingan terhenti setelah Jefri mengeluhkan cedera pada bahunya.
“Baca Juga: Manfaat Teh Hijau untuk Tekanan Darah dan Kesehatan Jantung“
Mengenal Cedera Dislokasi Bahu
Dislokasi bahu adalah kondisi saat tulang lengan atas keluar dari soket sendi bahu. Bahu memiliki rentang gerak sangat luas. Karena itu, sendi ini lebih rentan mengalami cedera dibanding sendi lain.
Menurut Mayo Clinic, bahu dapat terlepas sebagian atau sepenuhnya. Pergerakan ke depan, belakang, atau bawah bisa memicu dislokasi. Sebagian besar kasus terjadi di bagian depan bahu. Ligamen dan jaringan di sekitarnya juga bisa meregang atau robek, memperparah cedera.
Gejala dan Dampak Dislokasi Bahu
Setelah mengalami dislokasi, bahu menjadi lebih rentan cedera di masa depan. Kondisi ini bisa memicu mati rasa atau kesemutan di leher dan lengan. Otot bahu mungkin mengalami kejang, sehingga rasa nyeri bertambah. Mobilitas bahu juga akan menurun jika cedera tidak ditangani dengan baik.
Penyebab Dislokasi Bahu yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa penyebab umum dislokasi bahu yang sering dialami banyak orang, antara lain:
Cedera Saat Olahraga
Olahraga kontak seperti sepak bola dan hoki memiliki risiko tinggi. Risiko serupa juga terjadi pada ski lereng, senam, atau bola voli. Aktivitas ini dapat menyebabkan benturan atau gerakan mendadak pada bahu.
Benturan Keras
Kecelakaan lalu lintas sering menjadi penyebab cedera bahu. Benturan langsung dapat memaksa tulang bahu keluar dari posisinya.
Jatuh dengan Posisi Salah
Jatuh dari tangga atau tersandung karpet dapat memicu cedera. Mendarat dengan posisi yang tidak tepat memberi tekanan besar pada bahu.
Pencegahan dan Pemulihan Dislokasi Bahu
Mengalami dislokasi satu kali dapat meningkatkan risiko cedera serupa. Untuk mencegah kekambuhan, penting menjaga kekuatan dan stabilitas bahu. Lakukan latihan khusus yang direkomendasikan oleh tenaga medis atau fisioterapis. Hindari gerakan berisiko tinggi sebelum bahu pulih sepenuhnya.
Selain latihan, penggunaan pelindung bahu saat berolahraga juga membantu mengurangi risiko. Pastikan tubuh tetap bugar dengan olahraga teratur dan pola makan sehat.
Kesimpulan
Cedera bahu yang dialami Jefri Nichol menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan sendi. Baik atlet maupun non-atlet, semua orang berisiko mengalami cedera ini. Dengan memahami penyebab dan cara mencegahnya, kita bisa menekan risiko dislokasi bahu.
“Baca Juga: Cegah Diabetes dengan Gaya Hidup Sehat dan Pilihan Tepat“