Medicalnews – Ibunda penyanyi cilik Tasya Kamila, Isverina Andriany, baru saja menjalani operasi potong lambung atau bariatrik. Tasya menjelaskan bahwa sang ibu mengalami obesitas setelah gagal diet selama lebih dari 25 tahun.
Dalam lima tahun terakhir, berat badan sang ibu melonjak drastis. Kondisi ini menimbulkan berbagai komplikasi seperti fatty liver, diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga tekanan darah tinggi.
“Baca Juga: Transplantasi Ginjal Tingkatkan Harapan Hidup Pasien“
Obesitas dan Tantangannya
Menurunkan berat badan bukan hal mudah bagi sebagian orang. Banyak faktor seperti pola makan buruk, kurang olahraga, hingga gaya hidup yang tidak sehat memperparah kondisi. Obesitas tidak hanya membuat tubuh tidak nyaman, tetapi juga memicu berbagai penyakit berbahaya.
Untuk mengatasi obesitas, seseorang perlu langkah intensif. Kombinasi olahraga, pola makan teratur, dan bantuan medis bisa menjadi solusi. Salah satu metode medis yang kini populer adalah operasi bariatrik.
Mengapa Bariatrik Semakin Populer?
Operasi bariatrik kini dikenal luas, bahkan banyak artis dan influencer mencobanya. Prosedur ini bekerja dengan mengecilkan lambung atau memodifikasi sistem pencernaan. Akibatnya, pasien merasa cepat kenyang dan asupan kalori berkurang.
Dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi di Lighthouse Advanced, Guadalupe Maria Melisa, menjelaskan bahwa bariatrik bisa menurunkan berat badan secara signifikan dan efektif. Prosedur ini membantu pasien obesitas yang kesulitan menurunkan berat badan dengan cara konvensional.
Tiga Jenis Prosedur Bariatrik
Sebelum memilih, pasien perlu memahami tiga metode utama bariatrik.
1. Gastric Sleeve
Metode gastric sleeve dilakukan dengan memperkecil ukuran lambung melalui teknik laparoskopi. Dengan ukuran lebih kecil, lambung hanya bisa menampung sedikit makanan. Pasien akan merasa cepat kenyang dan mengurangi jumlah kalori yang masuk.
Tujuan utama prosedur ini adalah penurunan berat badan jangka panjang. Metode ini biasanya ditujukan untuk pasien obesitas yang sudah mencoba diet dan olahraga tetapi gagal menurunkan berat badan.
2. Gastric Bypass
Metode ini membuat kantung lambung baru yang lebih kecil, kemudian menghubungkannya langsung dengan usus halus. Dengan begitu, makanan melewati sebagian besar lambung dan usus sehingga tubuh menyerap kalori lebih sedikit.
Gastric bypass sering menghasilkan penurunan berat badan lebih cepat dibandingkan metode restriksi seperti gastric sleeve. Pasien biasanya mendapat hasil signifikan dalam waktu lebih singkat.
3. Gastric Balloon
Berbeda dengan dua metode sebelumnya, gastric balloon termasuk prosedur non-bedah. Dokter memasukkan balon lembut ke dalam lambung, kemudian mengisinya dengan cairan atau udara. Balon ini mengurangi kapasitas lambung sehingga pasien merasa kenyang lebih cepat.
Ada jenis balon yang harus dipasang melalui endoskopi, tetapi ada juga varian seperti Allurion Balloon. Pasien cukup menelan kapsul yang akan mengembang di lambung. Balon ini bersifat sementara, biasanya bertahan 4 hingga 6 bulan sesuai rekomendasi dokter.
Kesimpulan
Operasi bariatrik menjadi pilihan medis bagi mereka yang sulit menurunkan berat badan dengan cara biasa. Prosedur ini membantu mengurangi volume lambung atau mempercepat rasa kenyang. Dengan begitu, pasien bisa mengurangi kalori secara efektif.
Meski tampak menjanjikan, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Konsultasi dengan dokter ahli sangat penting sebelum memutuskan. Tujuannya agar pasien mendapatkan metode yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan target penurunan berat badan.
“Baca Juga: Konsumsi Telur Setengah Matang: Risiko Kesehatan di Baliknya“