Kesehatan Donor Sperma Belanda Jadi Ayah 25 Anak, Picu Risiko Inses

Donor Sperma Belanda Jadi Ayah 25 Anak, Picu Risiko Inses

Donor Sperma Belanda Jadi Ayah 25 Anak, Picu Risiko Inses

Medicalnews – Organisasi ginekologi dan kebidanan Belanda (NVOG) mengungkap bahwa 85 pendonor sperma telah menjadi ayah dari 25 anak atau lebih. Pemerintah Belanda memberlakukan sistem registrasi nasional secara retroaktif mulai April 2025, sehingga data tersebut muncul.

“BACA JUGA : AS Kirim Pembom ke Korsel, Korut Balas dengan Peringatan”

Melanggar Aturan Yang Berlaku Sejak 1992

Temuan itu mengejutkan karena melanggar aturan yang telah berlaku sejak 1992. Aturan ini melarang seorang pendonor memiliki lebih dari 25 anak demi mencegah risiko inses. Pada 2018, batas tersebut bahkan diturunkan menjadi maksimal 12 anak.

Dokter Marieke Schoonenberg dari NVOG menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Ia mengakui bahwa sejumlah klinik fertilitas dengan sengaja mengabaikan batasan tersebut. Beberapa klinik menukar sampel sperma antar-institusi tanpa dokumentasi resmi atau sepengetahuan pendonor.

Schoonenberg menegaskan bahwa profesinya seharusnya tidak membiarkan ada satu pun “pendonor massal”. Dalam praktiknya, banyak pendonor menyumbangkan sperma ke beberapa klinik berbeda, yang memperparah pelanggaran ini.

Beberapa pendonor diketahui menjadi ayah biologis dari 26 hingga 75 anak. Bahkan, beberapa dokter terlibat dalam pelanggaran ini. Salah satunya adalah Jan Karbaat, yang menjadi ayah dari sedikitnya 81 anak melalui klinik miliknya.

Kasus paling ekstrem terjadi pada Jonathan Jacob Meijer. Pria ini menjadi subjek dokumenter Netflix The Man with 1,000 Kids. Meijer diduga menjadi ayah dari lebih dari 550 anak di berbagai negara, termasuk 100 lebih di Belanda.

Ties van der Meer dari Stichting Donorkind menyebut situasi ini sebagai “bencana medis”. Ia mengungkap bahwa sekitar 3.000 anak di Belanda memiliki 25 saudara tiri atau lebih. Risiko inses menjadi sangat tinggi, terutama di negara dengan populasi padat seperti Belanda.

Van der Meer menjelaskan bahwa anak-anak hasil donasi sperma harus menjalani tes DNA sebelum menjalin hubungan romantis. Mereka ingin memastikan bahwa pasangan bukan saudara kandung atau saudara tiri.

“BACA JUGA : Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik & Mental”

Kementerian Kesehatan Belanda akan segera memberikan penjelasan resmi kepada parlemen terkait temuan ini. NVOG juga mendorong semua pihak yang terlibat, termasuk pendonor dan keluarga penerima, untuk menghubungi klinik masing-masing demi kejelasan informasi.

1 thought on “Donor Sperma Belanda Jadi Ayah 25 Anak, Picu Risiko Inses”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post