Medicalnews – Seorang wanita di Alabama menjalani transplantasi xenotransplantasi dengan ginjal babi selama 130 hari. Towana Looney menerima transplantasi ini untuk mengatasi penyakit ginjal parah. Dokter berupaya menghindari dialisis dengan mengganti ginjal secara eksperimental. Namun, tubuh Looney mulai menunjukkan reaksi penolakan terhadap organ tersebut.
“BACA JUGA : 59 Orang Tewas di Festival Songkran, Thailand”
Operasi dan Pemulihan
Dokter di NYU Langone Health di New York melakukan pengangkatan ginjal babi pada tanggal 4 April 2025. Tim medis segera mengangkat organ tersebut untuk menghentikan penolakan. Looney pulih dengan baik pasca operasi dan kembali ke Gadsden, Alabama. Setelah pengangkatan, ia melanjutkan perawatan melalui cuci darah secara rutin. Dalam pernyataannya, Looney mengucapkan terima kasih kepada dokter dan tim medis. Ia menyatakan bahwa pengalaman 130 hari ini memberikan pelajaran berharga bagi pasien lain yang menghadapi penyakit ginjal.
Rekam Jejak Transplantasi Eksperimental
Sebelum kasus Looney, hanya empat pasien di Amerika menerima xenotransplantasi organ babi yang telah diedit gen-nya. Dua pasien menerima transplantasi jantung dan dua menerima transplantasi ginjal. Semua pasien tersebut mengalami penolakan dan meninggal dalam waktu dua bulan. Pengetahuan ini mendorong para peneliti untuk terus mengevaluasi prosedur xenotransplantasi.
Penyebab Penolakan dan Tindakan Medis
Dr. Robert Montgomery, dokter bedah yang memimpin operasi Looney, menyelidiki penyebab penolakan ginjal babi. Ia menyatakan bahwa Looney mengalami infeksi terkait dialisis sebelumnya. Dokter menurunkan dosis obat anti-penolakan untuk menangani infeksi. Namun, sistem kekebalan tubuh Looney aktif kembali setelah transplantasi, yang menyebabkan penolakan organ baru. Montgomery dan tim sepakat bahwa mengangkat ginjal babi merupakan tindakan yang lebih aman daripada mempertahankan ginjal dengan dosis obat tinggi yang berisiko.
Tantangan dan Harapan Penelitian
Transplantasi organ menghadapi tantangan menekan sistem kekebalan tubuh agar organ baru tetap bertahan. Pada xenotransplantasi, tantangan itu lebih kompleks karena organ berasal dari babi yang telah diubah secara genetik. Pasien tetap membutuhkan obat penekan kekebalan untuk menanggulangi penolakan. Pengalaman Looney memberikan wawasan penting bagi para peneliti. Mereka menggunakan data ini untuk memperbaiki prosedur dan mengurangi risiko penolakan di masa mendatang. Para ahli berharap penelitian ini akan membuka jalan bagi solusi baru bagi pasien dengan penyakit ginjal parah.
“BACA JUGA : 7 Manfaat Vitamin B1 untuk Kesehatan dan Sumber Makanannya”
Pengalaman Looney menginspirasi upaya peningkatan keselamatan dan keberhasilan transplantasi eksperimen. Peneliti terus mengembangkan pendekatan untuk menyelamatkan nyawa melalui prosedur medis inovatif.
1 thought on “Ginjal Babi Dilepas, Wanita Lanjut Cuci Darah Usai 130 Hari”