Berita,Kesehatan Kenali 6 Gangguan Rahim yang Dapat Menghambat Kehamilan

Kenali 6 Gangguan Rahim yang Dapat Menghambat Kehamilan

Kenali 6 Gangguan Rahim yang Dapat Menghambat Kehamilan

Medicalnews – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RS Pondok Indah, dr Gita Pratama, menjelaskan bahwa terdapat enam gangguan rongga rahim yang dapat membuat wanita sulit hamil. Ia menyampaikan penjelasan itu dalam acara “Peran Histeroskopi dalam Penanganan Infertilitas” di Jakarta pada 19 November 2025.

dr Gita mengatakan bahwa keenam gangguan tersebut sering berhubungan dengan infertilitas. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan histeroskopi dapat mendeteksi gangguan tersebut setelah dokter melihat kecurigaan awal melalui pemeriksaan USG.

Ia menambahkan bahwa beberapa kelainan dapat memicu pendarahan tidak normal, keguguran berulang, atau kegagalan program bayi tabung.

“Baca Juga: Kenali Bahaya Kolesterol Tinggi seperti yang Dialami Mudy“

Peran Histeroskopi dalam Mendeteksi Gangguan

Histeroskopi menjadi alat penting untuk melihat kondisi bagian dalam rahim. Alat ini memiliki kamera kecil yang masuk melalui vagina untuk menampilkan kondisi rahim di layar.

dr Gita menegaskan bahwa histeroskopi hanya dilakukan jika ada indikasi yang jelas. Pemeriksaan ini berguna ketika dokter mencurigai adanya polip, mioma, atau gangguan perdarahan yang berulang.

1. Polip Rahim

Polip Rahim adalah benjolan jinak yang tumbuh di dinding rahim. P0lip dapat menghalangi embrio menempel sehingga mengganggu peluang kehamilan.

Gejala polip biasanya meliputi flek atau perdarahan ringan di luar jadwal haid. dr Gita menyebut bahwa infeksi dan gangguan hormon dapat memicu polip.

2. Mioma Submukosum

Mioma Submukosum adalah tumor jinak yang tumbuh di rongga rahim. Mi0ma ini biasanya muncul karena faktor genetik.

Mioma menyebabkan menstruasi banyak dan berlangsung lebih lama. Banyak pasien mengalami anemia karena perdarahan berlebih. dr Gita menjelaskan bahwa mioma yang menonjol ke rongga rahim dapat membuat perdarahan sulit berhenti.

3. Sindrom Asherman

Sindrom Asherman adalah perlengketan di dalam rahim. Kondisi ini sering muncul setelah keguguran dan tindakan kuret.

Gejalanya dapat berupa haid sangat sedikit atau berhenti total. Pasien juga sering mengalami keguguran berulang dan kesulitan hamil.

4. Endometritis

Endometritis adalah infeksi bakteri pada lapisan dinding rahim. Gangguan ini sulit terdeteksi karena sering tidak menimbulkan gejala.

Dokter hanya dapat memastikannya melalui histeroskopi dan pemeriksaan jaringan. Endometritis yang tidak ditangani dapat mengganggu proses kehamilan.

5. Niche pada Rahim

Niche adalah cekungan pada otot rahim akibat bekas luka operasi caesar. Akibatnya, pasien dapat mengalami flek atau perdarahan di luar siklus haid. Selain itu, kondisi ini sering mengganggu kesuburan wanita.

dr Gita menjelaskan bahwa Niche dapat menyebabkan infertilitas sekunder. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa operasi caesar menjadi penyebab utama munculnya gangguan tersebut.

6. Septum Uteri

Septum Uteri adalah kelainan bawaan yang membagi rongga rahim. Kondisi ini meningkatkan risiko sulit hamil, keguguran berulang, atau kelahiran prematur.

Dokter dapat memperbaiki kondisi ini dengan histeroskopi untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Pentingnya Deteksi Dini

dr Gita menekankan bahwa deteksi dini sangat penting untuk menangani infertilitas. Ia mendorong wanita untuk segera berkonsultasi ketika mengalami pendarahan tidak normal atau keguguran berulang.

Pemeriksaan yang tepat dapat membantu pasangan memperoleh peluang kehamilan yang lebih baik.

“Baca Juga: Kanker Kolorektal Serang Usia Muda, Ini Faktor Risikonya“

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post